Friday, November 16, 2012

Ontologi : Hakikat Apa Yang Dikaji


Aspek-aspek yang akan dipelajari dalam ontologi adalah metafisika, asumsi, peluang, beberapa asumsi dalam ilmu, dan batas-batas penjelajahan ilmu.
Tafsiran yang paling pertama yang diberikan oleh manusia terhadap malam ini adalah bahwa terdapat wujud-wujud yang bersifat gaib dan wujud-wujud yang lebih kuasa dibandingkan oleh alam yang nyata. Animisme merupakan kepercayaan yang berdasarkan pemikiran supernaturalisme ini, di mana manusia bahwa terdapat roh-roh yang bersifat gaib yang terdapat dalam benda-benda. Animisme merupakan kepercayaan yang paling tua yang dalam sejarah perkembangan manusia, pernah dipeluk oleh masyarakat.
Asumsi merupakan aliran filsafat yang lawan dari faham fatalisme yang berpendapat bahwa segala kejadian ditentukan oleh nasib yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Demikian juga faham determinisme ini bertentangan dengan penganut pilihan bebas yang menyatakan bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan pilihannya tidak terikat kepada hukum alam yang tidak memberikan alternatif.
Sekiranya kita memilih hukum kejadian yang bersifat khas bagi tiap individu manusia maka kita berpaling kepada paham pilihan bebas. Sedangkan posisi tengah yang terletak di antara keduanya mengantarkan kita kepada paham yang bersifat probabilistik.
Ilmu Probabilistik atau ilmu tentang peluang termasuk cabang ilmu yang baru. Walau termasuk ilmu yang relatif baru, ilmu ini bersama dengan statistika berkembang cukup pesat.
Peluang dinyatakan dari angka 0 sampai 1. Angka 0 menyatakan bahwa suatu kejadian itu tidak mungkin terjadi. Dan angka 1 menyatakan bahwa sesuatu itu pasti terjadi. Misalnya bahwa peluang semua makhluk hidup itu akan mati dinyatakan dengan angka 1.
Cabang utama metafisika adalah ontologi, syudi mengenai ketegorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan, kebendaan, sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat dan kemungkinan.
Ontologi adalah ilmu yang mengkaji apa hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah yang sering kali secara populer banyak orang menyebutnya dengan ilmu pengetahuan, apa hakikat kebenaran rasional atau kebenaran deduktif dan kenyataan empiris yang tidak terlepas dari persepsi ilmu tentang apa dan bagaimana. Ontologi ilmu membatasi diri pada ruang kajian keilmuan yang dapat dipikirkan manusia secara rasional dan bisa diamati melalui panca indera manusia. Sementara kajian objek penelaahan yang berada dalam batas prapengalaman (seperti penciptaan manusia) dan pasca-pengalaman (seperti surga dan neraka) menjadi ontologi dari pengetahuan lainnya di luar ilmu.

Sumber:
Suriasumantri, Jujun. 2009. Filsafat Ilmu. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Rachmat, Aceng. 2011. Filsafat Ilmu Lanjutan. Jakarta : Kencana

No comments: