Thursday, September 19, 2013

Arkeolog

Merekonstruksi pengalaman dengan sebutir pasir
Mengikis dalam tangis di sela-sela batu gamping
Perbedaan memang menjadi titik temu
Bagi reruntuhan konsumsi sang waktu
Menyapu dalam keheningan
Atas nama statistik, kita terhempas dalam dimensi waktu
Menjadi manusia yang selalu utuh
Menjawab segala pertanyaan
Bahkan tidak kita sadari, betapa merananya yang sudah lalu
Kita makhluk yang selalu sedih
Apa yang terjadi tidak dapat terungkapkan secara utuh
Kita hanya menerka
Butuh waktu untuk menjawab, hanya sebuitr debu yang melayang
Debu tidak akan pernah mati
Mereka bercerita tentang massa, era, dan kesedihan
Memang, kita hanyalah terkaan belaka


Depok, 20 September 2013

No comments: