Monday, July 2, 2012

Dani: Tulisan Itu Harus Ada Landasan Teorinya


Dani: Tulisan Itu Harus Ada Landasan Teorinya

Margaret Puspitarini
Kamis, 21 Juni 2012 14:52 wib
Foto : Hardiat Dani Satria (Dede Kurniawan-okezone)
Foto : Hardiat Dani Satria (Dede Kurniawan-okezone)
JAKARTA - Merangkai kata untuk menjadi ssebuah tulisan utuh bukanlah hal yang mudah. Terutama bagi mereka yang memang tidak terbiasa menulis. Hal ini pula yang dialami Hardiat Dani Satria. Namun, kini, tulisan mahasiswa jurusan Universitas Indonesia (UI) ini telah beberapa kali dimuat di media massa.

Dani -begitu dia biasa disapa- mengaku kesulitan saat memulai menulis. Pasalnya, hingga duduk di bangku SMA, dia selalu mendapat bantuan dari keluarganya untuk menyelesaikan tugas menulis. "Sangat sulit saat mulai menulis ketika kuliah. Untuk merangkai kalimat hingga menjadi sebuah paragraf yang padu sangat tidak mudah," ujar Dani ketika berbincang dengan Okezone di sela acaraOkezone Ngampus : Be The Real Okezone's Journalist di Universitas Prof Dr Moestopo Beragama (UPDMB), Senayan, Jakarta Selatan, kemarin.

Tidak putus asa, Dani, tetap tekun menulis. Bahkan, ketika melihat sang dosen rajin menulis opini di surat kabar, Dani merasa tertantang untuk mengikuti jejaknya. "Dosen saya sering menulis di surat kabar. Maka, saya pun mencoba menulis untuk surat kabar maupun media online, sepertiOkezone.com," ujarnya menambahkan.

Usaha Dani terbayar. Beberapa kali tulisannya terpampang dalam situs berita Okezone.com maupun harian Seputar Indonesia (Sindo). Misalnya, "Membangun Daya Tarik Ekonomi di Luar Ibu Kota" dan "KPK Memerlukan Oposisi". Bahkan, kini dia merangkum semua hasil karyanya ke dalam sebuah buku.

"Sering kali tulisan saya untuk media massa ditolak. Ketika tulisan saya ditolak, saya posting tulisan tersebut di blog saya. Dari situ saya belajar dengan melihat contoh-contoh tulisan yang dimuat pada media massa. Mencari selah agar tulisan saya dapat sesuai dengan karakteristik media tersebut," tutur pengagum Goenawan Mohamad tersebut.

Menurut Dani, berbagai komentar pembaca pada setiap tulisannya yang dimuat di media massa menjadi pemacu semangatnya. Tidak merasa sakit hati, Dani justru menjadikannya sebagai motivasi. "Kometar pembaca membaca justru membangun. Apalagi saat menulis yang berkaitan dengan isu-isu sensitif. Dan yang penting, selain mengeluarkan argumentasi, kita harus memiliki landasan ilmiah mengenai topik tersebut," imbuhnya.

Ke depan, Dani berharap dapat mengombinasikan bidang ilmu yang ditekuninya dengan passion menulis tersebut. "Media bisa merekonstruksi pikiran. Saya bercita-cita memiliki media yang mengulas tuntas kriminalitas. Mulai dari alasan sebuah tindak kejahatan, cara untuk mengantisipasi kejahatan, hingga hukuman yang patut diberikan terhadap sebuah tindak kejahatan," pungkasnya.(mrg)(rhs)

No comments: