Perkembangan zaman mewarnai cakrawala kita
Pagi dan petang, dapat terlihat oleh mata
Lihatlah betapa berbedanya cahaya hari ini dibandingkan lusa
Buka mata sebelum pagi buta
Rasakanlah hembusan sepoi segar berselimut asap pabrik Jakarta
Siapa yang telah membuat miniatur ini tertata?
Adakah ini sebuah kendali kosmos mistisme yang nyata
Hingga semua orang sibuk
Tidak memperdulikan waktu yang telah tersita
Untukkmu, guruku
Paru-paru kembang kempis menikmati kepulan asap pekerjaan
Industrialisasi, membuat citramu buruk dalam kerusakan demokrasi
Atas dasar apa menstigma seperti ini
Hanya akan membuat kepulan pabrik itu merusak bumi
Belajarlah membaca
A B C D
Lima dikali tiga sama dengan lima belas
Siapa yang bertanggungjawab atas semua ini
Hanya mencari kembing hitam berselimut asap knalpot atas jawaban ini
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tersemat setia
Sampai memekakkan telinga dalam radius 2 kilometer di stepa nusa tenggara
Dalam keringnya kerongkongan bocah bersemangat yang setia menggembala domba
Sebagaimana tanah kering sebagai alas
Dan sehelai lusuh merah putih yang tak kenal setrika
Atas dasar apa kekonyolan kambing hitam pabrik-pabrik pendidikan di Jakarta?
Sekali lagi, maaf guru
Citramu semakin buruk di sini
Dalam kemajemukan telekomunikasi berlabel buah-buahan
Bagaimana menjawab di ujung timur sana?
Aku senang melihat kau mengayuh sepeda kumbang yang tak kalah kurusnya dari kau
Itulah pahlawan sejati bagi mereka
Dani Satria
Mahasiswa FISIP UI
No comments:
Post a Comment