Thursday, April 3, 2014

Cara Memandang Dunia

Takkan ada yang bisa hentikan langkahku
Masa lalu yang kutinggalkan
Berharap memiliki ambisi untuk menaklukkan yang sangat dibenci
Pengulangan yang terus menerus terjadi
Takkan ada artinya suatu karya tanpa pesan
Selain itu tak ada yang membuatku terkesan
Bagaimana hal itu ditunjukkan oleh aku yang memandang dunia
Sesekali kita harus membuktikan keburukan kita
Terlalu banyak kepura-puraan dan ketidakadilan
Siapa yang menciptakannya, pasrah saja semuanya sama saja
Atas nama untung yang kau dekati dan rugi yang tak diminati
Atas nama gaji yang dinanti dan hati yang terus tersakiti
Kita terlalu perasa mungkin, kita punya tubuh dan daging yang didalamnya takkan terkoyak
Maukah kau untuk berpikir merugi
Silakan kau coba dulu, jika tak berminat bukan ini hal yang buruk
Aku tak ada niatan menjebakmu


Depok, 30 Maret 2014

Kau Yang Minum Anggur

Pagi tak lagi menggerogoti mimpi yang terpupuk
Ketika dibangunkan dengan paksa dalam intensitas tinggi
Bersiap mendisiplinkan diri dalam barisan derap langkah moda transportasi
Tak bisakah kita berhanti sejenak
Sejarah yang diayunkan dalam segala pembenaran
Menuju keruntuhan karena kita dipaksa menyesuaikan
Sebuah gagasan otentik jika kita bersabar
Kita bukanlah bagian dari sejarah
Bahkan bulan lebih dahulu lahir ketimbang bumi
Musuh kita bukan hanya perseorangan ataupun organisasi
Sistem lah monster utama
Sudahlah, kau duduk sejenak menikmati segelas anggur untuk menikmati pengangguran itu.


Depok, 26 Maret 2014